Pengawasan ini meliputi a.l :
- Penjelasan ttg gejala dan penularan flu burung
- Bila diperlukan pemeriksaan suhu setiap hari
- Pada sebagian kasus dilakukan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium
- Pengawan ketat ini dilakukan sampai 1 atau 2 kali masa inkubasi
- Diberikan obat pencegahan / profilaksis, berupa Oseltamivir 1 X 1 tablet
- Tindakan pencegahan penularan lain, kalau diperlukan sekali , dapat sampai karantina.
Sehubungan dengan mendiang PD yang meninggal di Jakarta Utara beberapa hari yg lalu, maka prisedur di atas juga berjalan :
- Ada belasan kontak di lingkungan tempat tinggal yang diawasi dengan cermat, dan mendapat obat pencegahan / profilaksis dan ada pula yang diperiksa sampelnya
- Apabila dalam pengawasan ada yang demam, maka yang demam dibawa ke RS Persahabatan : - Seorang anak 5 tahun, yang hasil PCRnya sudah terbukti (-) beberapa kali dan sudah tidak dirawat lagi di ruang isolasi, - Seorang pemuda 19 tahun, yang masih ditunggu kepastian hasil PCR nya (hasil awal tadi malam adalah negatif)
- Ke dua kasus di atas bukanlah pasien flu burung, keluhan dan gejalanya juga hanya ringan, mereka dimasukkan ke RS se-mata2 sebagai bentuk kewaspadaan dan ke-hati2an karena pernah kontak dengan pasien yang flu burung (+)
- Hasil pemeriksaan sampel kontak yang lain juga sampai hari ini semuanya (-)
- Sejauh ini semua prosedur baku penanganan flu burung pada manusia terus dijalankan sesuai standar yang ada, termasuk upaya pencegahan penularan lanjutan spt kasus di Jakarta Utara ini.
- Pihak Dinas peternakan / Kesehatan Hewan juga melakukan langkah2 antisipatif di bidangnya.
- Ditingkat antar Kementerian dan antar Dinas Kesehatan Propinsi juga selalu ada koordinasi antara Kesehatan dengan Pertanian /peternakan / kesehatan hewan
- Sesuai prosedur dalam International Health Regulation (IHR), saya juga sdh melaporkan kasus yg PCR (+) ke WHO. Sekarang di website WHO tercantum bahwa dalam 2012 ada 3 laporan kasus di dunia, tgl 5 Januari dari China dan Egypt dan tgl 10 Januari dari Indonesia.
Sumber : Subdit Surveilans dan Respon KLB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar