Senin, 23 Desember 2013

Tahun 2014 Pajak Konsumsi di Jepang Naik dari 5% Menjadi 8%



Kenapa Pajak Konsumsi Bakal Naik Tahun Depan di Jepang 8%.

Ini merupakan dampak dari perubahan struktur penduduk di Jepang yang sering disebut zaman Shoushikoureika (少子高齢化) yaitu zaman dimana masyarakat di Jepang saat ini didominasi para lansia di bandingkan jumlah kelahirannya. Sebagai info kalo persentase angka lansia di Jepang sekarang 24,1% artinya 1 dari 4 kumpulan orang jepang adalah lansia.

Orang produktif di Jepang dengan sangat cepat menurun drastis, karena angka harapan hidup yang panjang tidak sebanding dengan orang mudanya. Sehingga para lansia yang tinggal di Rumah Jompo butuh banyak tenaga kesehatan untuk melayani para lansia di Jepang. Oleh sebab itulah banyak para tenaga perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang buat magang di Rumah Sakit maupun Panti Jompo Jepang. Mengapa dipilih Indonesia? Denger2 kata pemerintah Jepangnya sendiri Indonesia dan Jepang punya histori yang sangat kental, tau sendiri kan.

Sumber Asuransi Kesehatan di Jepang itu didapat dari pemasukan biaya asuransi ditambah pajak (保険料+税金). Ini artinya tiap orang yang tinggal di Jepang itu harus bayar Asuransi Kesehatan, Kenapa ditambah pajak? Karena biaya asuransi yang dibayar itu tidak cukup buat memenuhi kebutuhan.

Grafik Pendapatan Pajak Pemerintah Jepang dari Tahun 1986-2012, terlihat dari tahun 1990an Pajak Penghasilan yang didapat sampai 13兆円 (+1300Triliun Rupiah).

Dilihat dari grafik tahun 90an sampai sekarang terus mengalami penurunan, itulah sebabnya tahun depan Pajak Konsumsi di Jepang bakal naik dari 5% menjadi 8%.


Minggu, 10 November 2013

Sistem Jaminan Sosial di Jepang (社会保障制度)

Kali ini saya akan coba membagi pengetahuan tentang Sistem Jaminan Sosial di Jepang. Jadi di negeri Jepang itu ada yang namanya asuransi yang dikelola pemerintah yang memberikan keamanan bagi semua warga yang tinggal di Jepang, tanpa kecuali warga asing pun bisa mendapatkan manfaat asuransi pemerintah ini. Bayangkan saja bagi orang Jepang yang sakit di negeri sendiri maupun waktu jalan2 di luar negeri mereka bisa mendapatkan manfaat potongan biaya kesehatan sampai 70% jadi cuma bayar 30% biaya kesehatan. Di Jepang tidak ada yang namanya puskesmas, ada juga klinik dan dokternya rata2 dokter spesialis, jadi mau diperiksa dimana saja tetep bayarnya 30%, dan masih banyak lagi jaminan sosial di Jepang yang bisa didapat bagi semua warga negara yang tinggal di Jepang, seperti saya ini.
  1. Asuransi Kesehatan Nasional (医療保険)
    Di negara Jepang ini semua warga negara yang tinggal di Jepang baik itu warga pribumi maupun orang asing mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah Jepang. Baik itu kaya maupun miskin. Bedanya kalau orang kaya biasanya selain mendapat asuransi kesehatan dari pemerintah mereka juga membayar asuransi dari perusahaan swasta (民間保険)jadi manfaatnya lebih banyak. Misal bagi anak dibawah 6 tahun biayanya cuma 20%, usia dibawah 70 tahun 30%, usia 70 tahun keatas cuma bayar 10% dari total biaya rumah sakit. Contoh aku umur 24 tahun sakit panu biaya total 2000 yen karena ada asuransi kesehatan aku cuma bayar 600 yen (1 yen = 100 rupiah).

  2. Asuransi Pensiun (年金保険)
    Kalau lihat jumlah yang didapat dari asuransi pensiun ini, orang Indonesia pasti pada ngiler, sekarang gaji buruh seperti aku saja sekitar 170.000 yen kalau aku bayar asuransi pensiun sampai 20 tahun maka pada masa pensiun (60 tahun) tepatnya pada usia 65 tahun aku bisa mendapat uang pensiun sebesar 200.000 yen ( 20juta rupiah perbulan) bayangkan kalau tinggal di Indonesia uang 200ribu yen per bulan bisa jadi boz, gajinya melebihi pejabat pemerintah.

  3. Asuransi Kerja (雇用保険)
    Kalau asuransi kerja ini misal kalau orang yang tinggal di Jepang dan kehilangan pekerjaan entah itu dipecat atau mengundurkan diri di perusahaan, pemerintah sini memberikan bantuan bagi orang itu sampai orang itu mendapatkan pekerjaan baru lagi. Ini tidak berlaku bagi orang yang berhenti kerja karena usia pensiun.

  4. Asuransi Kecelakaan Kerja (労働者災害補償保険)
    Asuransi kecelakaan kerja ini misalkan kalau aku pada saat kerja mengalami kecelakaan misalkan jatuh dari tangga guling2 sampai masuk RS, maka pada saat jam kerja itu dapatlah asuransi kecelakaan kerja dan ini yang membayar perusahaan kita.

  5. Asuransi Hari Tua (介護保険)
    Yang terakhir ini yang menjadi lapangan kerja bagi aku (maklum menyangkut panti jompo). Nah kalo ini bagi para lansia di Jepang gak perlu khawatir buat masa tuanya, karena di Jepang orang lansia diberikan keringanan biaya buat berobat maupun tinggal di rumah jompo cuma bayar 10%.

Senin, 17 Desember 2012

Penyakit Norovirus, Penyakit Yang Wajib Diketahui

Sudah seminggu yang lalu di panti jompo tempat saya bekerja terjadi wabah penyakit yang sangat cepat sekali penyebarannya, kalau orang jepang bilangnya ノロウイルス(Norovirus). Penyakit ini sangat berbahaya, karena penyebarannya sangat mudah, dari makanan, udara maupun bekas sentuhan si penderita. Gejalanya tidak jauh beda dengan penyakit keracunan (食中毒)berawal dari kepala pusing, mual, suhu tubuh tinggi, diare.
Di pantiku para lansia terjangkit penyakit ini, dan penyebarannya sangat cepat sekali. Berawal dari satu orang lantai yang terkena, tak lama kemudian semua lantai tertular penyakit ini. Sehingga lansia yang terinfeksi penyakit ini harus di isolasi dan mendapatkan perawatan yang ekstra ketat. Mulai dari semua tempat makanan dan minumannya, setelah selesai harus disterilkan. Kalau di keluar dari kamar ke toilet, bekas pegangan dinding dan lantainya harus segera disterilkan juga. Karena penyebaran penyakit ini sangat cepat dan para lansia sangat rentan dengan penyakit ini.

Di Jepang sendiri menurut para pegawai di tempatku penyakit norovirus ini sering terjadi pada musim dingin. Penyakit ini sendiri hanya hidup di kerang, jadi penyakit ini katanya bisa hidup lama di kerang yang telah mati atau yang belum dimasak atau sehabis dimakan yang telah terjangkit virus ini. Oleh karena itu di Jepang masakan seperti sushi dan sejenisnya yang dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu sangat rentan dengan penyebaran penyakit ini.

Di pantiku sudah 2 orang lansia yang meninggal karena penyakit ini, lansianya juga punya penyakit jantung bawaan yang sudah kronis. Para pegawai di tempatku juga tidak luput dengan penularan penyakit ini, sungguh penyakit yang sangat berbahaya terutama aku yang sama sekali tidak tahu dengan penyakit ini. Semasa kuliah juga belum pernah dengar penyakit ini, saat aku bicara seperti itu sama orang jepang mereka tidak percaya kalau penyakit ini tidak begitu dikenal seperti di negeri Matahari Terbit ini.

Buat pencegahan norovirus ini :
Mencuci tangan
biasakan mencuci tangan dengan air dan sabun, gel anti kuman untuk resiko tangan yang kotor karena mungkin memegang benda atau orang yang terkontaminasi.

Kebersihan makanan
cucilah makanan yag akan kita konsumsi seperti buah, sayuran, ikan dll.

Jaga kebersihan
Biasakanlah mencuci peralatan dan tempat pengolahan makanan dengan disinfektan atau clorine untuk membunuh kuman.

Pakaian bersih
Selalu mengganti dan menggunakan pakaian yang bersih agar tidak mudah bakteri tinggal dan berkembangbiak dibaju kita yang kotor.

Semoga bermanfaat. ^_^

Selasa, 13 November 2012

APA OUTSOURCING PERAWAT ITU ?

Ada issue tentang tenaga perawat yang di oursourcingkan ? bagaimana tanggapan anda sebagai calon perawat / perawat setuju ataukah menolak ? untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut kita harus tahu terlebih dahulu apa sich sebenarnya outsourcing itu ?

Delapan pertanyaan tentang outsourcing (tenaga kerja)
1. Apa itu outsourcing?
Outsourcing atau alih daya adalah proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu. Outsourcing dalam regulasi ketenagakerjaan bisa hanya mencangkup tenaga kerja pada proses pendukung (non core business unit) ataupun secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit outsourcing.

2. Mengapa harus ada outsourcing?
Outsourcing seringkali dibahasakan sebagai sebuah strategi kompetisi perusahaan untuk fokus pada inti bisnisnya. Namun pada prakteknya outsourcing pada umumnya didorong oleh ‘ketamakan’ sebuah perusahaan untuk menekan cost serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya yang seringkali melanggar etika bisnis.

3. Perusahaan manakah yang melakukan praktek outsourcing?
Hampir semua perusahaan yang ada saat ini memiliki (dan akan terus mengembangkan) lini outsourcingnya. Kecenderungan ini tidak hanya pada perusahaan padat tenaga kerja (manufaktur, tekstil) tapi juga perusahaan high tech (telco, banking), hingga large/small distribution company.

4. Bagaimana kecenderungan karyawan outsourcing?
Outsourcing seringkali mengurangi hak-hak karyawan yang seharusnya dia dapatkan bila menjadi karyawan permanen (kesehatan, benefit dkk). Outsourcing pada umumnya menutup kesempatan karyawan menjadi permanen. Posisi outsourcing selain rawan secara sosial (kecemburuan antar rekan) juga rawan secara pragmatis (kepastian kerja, kelanjutan kontrak, jaminan pensiun)

5. Siapa yang paling bertanggung jawab atas outsourcing?
Pemerintah (undang-undang, Depnaker, depsos dkk) atas kebijakan yang seringkali tidak berpihak kepada tenaga kerja. Atas ketidakaadilan dalam hubungan tripartit (pengusaha, karyawan dan pemerintah)

6. Apakah outsourcing meningkatkan produktivitas
Dalam jangan pendek: Ya. Outsourcing sangat efektif digunakan dalam industri yang baru, high risk investment dan masih beroperasi dalam tahap percobaan. Dalam jangka panjang: belum tentu.

7. Berhasilkah upaya menghilangkan praktek outsourcing?
Sejarah menunjukkan bahwa perusahaan (HR Department) selalu selangkah lebih maju menemukan praktek-praktek pemangkasan biaya tenaga kerja. Dimulai dari karyawan kontrak, kontrak harian, kontrak outsourcing dan sebagainya. Demonstrasi yang dilakukan para tenaga kerja seringkali dimentahkan oleh undang-undang yang justru tidak berpihak pada para tenaga kerja.

8. Bagaimana hubungan outsourcing dengan kompetisi global
Kompetisi global, buruh-buruh murah dari china, vietnam, myanmar seringkali dijadikan kambing hitam praktek outsourcing. Kondisi ini diperparah oleh kapitalis global yang tanpa ampun dengan jargon jargon produktivitas, efisiensi dan kompetisinya mengharuskan mau tidak mau agar sebuah perusahaan berkompetisi harus memiliki buruh dengan upah murah.

(9). Apa yang harus kita lakukan bila kita karyawan outsourcing?
Lihat, Lawan, Laporkan

Entri Populer