NO | DIAGNOSA KEPERAWATAN | TUJUAN | PERENCANAAN |
1 | Gangguan perfusi jaringan renal sehubungan dengan kerusakan nepron sehingga tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme | Metabolisme kembali normal |
- Kaji Perubahan EKG, Respirasi (Kecepatan dan kedalamannya) serta tanda – tanda chvostek”s dan Trousseau”s
- Monitor data-data laboratorium : Serum pH, Hidrogen, Potasium, bicarbonat, calsium magnesium, Hb, HT, BUN dan serum kreatinin.
- Jangan berikan obat – obat Nephrothoxic.
- Berikan pengobatan sesuai pesanan / permintaan dokter dan kaji respon terhadap pengobatan.
|
2 | Kelebihan volume cairan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal mengeskkresi air dan natrium | Volume cairan tubuh normal
Kriteria hasil :
Tidak terjadi oedem, tidak ada keluhan pada tubuh |
- Timbang berat badan pasien setiap hari, Ukur intake dan output tiap 24 jam, Ukur tekanan darah (posisi duduk dan berdiri), kaji nadi dan pernapasan (Termasuk bunyi napas) tiap 6-8 jam, Kaji status mental, Monitor oedema, distensi vena jugularis, refleks hepato jugular, Ukur CVP dan PAWP
- Monitor data laboratorium : Serum Natrium, Kalium, Clorida dan bicarbonat.
- Monitor ECG
- Berikan cairan sesuai indikasi
- Berikan Diuretic sesuai pesanan dan monitor terhadap responnya.
|
3 | Gangguan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan intake (Diit) dan effect uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein – calori | Nutrisi seimbang
Kriteria Hasil :
BB stabil, porsi makan habis |
- Kaji terhadap adanya Mual, muntah dan anorexia
- Monitor intake makanan dan perubahan berat badan ; Monitor data laboratorium : Serum protein, Lemak, Kalium dan natrium.
- Berikan makanan sesuai diet yang dianjurkan dan modifikasi sesuai kesukaan Klien.
- Bantu atau anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene sebelum makan.
- Berikan antiemetik dan monitor responya.
- Kolaborasi denga ahli diet untuk pemberian diit yang tepat bagi pasien.
|
4 | Potensial Infeksi sehubungan dengan penekanan sistim imun akibat uremia | Tidak terjadi infeksi |
- Kaji terhadap adanya tanda- tanda infeksi.
- Monitor temperatur tiap 4 – 6 jam : Monitor data laboratorium : WBC : Darah, Urine, culture sputum. Monitor serum Kalium.
- Pertahankan tekhnik antiseptik selama perawatan dan patulah selalu universal precaution.
- Pertahankan kebersihan diri, status nutrisi yang adekuat dan istirahat yang cukup.
Kebiasaan hidup yang sehat membantu mencegah infeksi.
|
5 | Resiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek uremia. | Tidak terjadi Kerusakan integritas kulit |
- Kaji terhadap kekeringan kulit, Pruritis, Excoriations dan infeksi.
- Kaji terhadap adanya petechie dan purpura.
- Monitor Lipatan kulit dan area yang oedema
- Lakukan perawat kulit secara benar.
- Berikan pengobatan antipruritis sesuai pesanan.
- Gunting kuku dan pertahankan kuku terpotong pendek dan bersih.
|
6 | Resiko Tinggi terjadinya gangguan persepsi / sensori, gangguan proses pikir sehubungan dengan abnormalitasnya zat – zat kimia dalam tubuh yang dihubungakan dengan uremia | Proses pikir normal |
- Kaji status neurologic : Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang : Pola tidur ; Tingkat kesadaran dan ktivitas motorik (kejang)
- Kaji tipe kepribadian
- Observasi terhadap perubahan perilaku, adanya neuropathi perifer, rasa terbakar, kram otot dan gejala paresthesia lainnya.
- Orientaskan pasien terhadap kenyataan saat ini.
- Pertahankan tindakan kenyamanan : Tutup rel tempat tidur, tempat tidur tidak boleh terlalu tiggi, jaukan barang – barang tajam, letakan bel dekat pasien.
- Sempatkan waktu anda untuk bersama – sama klien, tanyakan klien dengan kalimat terbuka.
- Berikan latihan relaksasi sebelum tidur dan brikan periode stirahat.
|
7 | Kurang mampu merawat diri sehubungan dengan kelemahan fisik. | Personal hygiene terpenuhi |
- Kaji kelemahan dan kelelahan, dan berikan penjelasan tentang kebutuhan perawatan diri.
- Jika pasien tidak mampu sama sekali Bantu lakukan perawatan dipasien dengan melibatkan kelurag.
- Lakukan latihan nafas dalam batuk dan ambulasi di tempat tidur
|
8 | Resiko terjadinya diskusi seksual | Dapat mengungkapkan masalahnya |
- Kaji keadaan pasien secara umum.
- Minta pasien untuk mengungkapkan perasaannya secara terbuka.
- Bantu pasien untuk memecahkan masalah .
- Jelaskan pasien tentang permasalahan yang terjadi.
- Rujuk pasien kekonseling bila dibutuhkan
|
9 | Gangguan gambaran diri | Dapat menerima keadaan tubuhnya |
- Kaji dan jelaskan kepada pasien tentang keadaan ginjalnya serta alternatif tindakan lainnya seperti dialysis atau transplantasi
- Libatkan support sistim dalam perawatan pasien.
|
Lengkap banget materi asuhan keperawatannya, terima kasih banyak. Tetap Berbagi
BalasHapusterimakasih banyak atas bantuanya...satria jaya
BalasHapusterimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat
BalasHapus