Kamis, 17 November 2011

Euthanasia Proses Suntik Mati.

Berita - Kompas. LUCASVILLE, Seorang pria asal Ohio, Amerika Serikat, dieksekusi mati atas tindakan membunuh ketiga putranya yang sedang tidur.

Reginald Brooks (66) terbukti bersalah telah menembak anak-anaknya, Reginald Jr (17), Vaughn (15), dan Niarchos (11), di rumahnya pada 6 Maret 1982. Sepuluh hari sebelum kejadian itu, pria berkulit hitam tersebut menggunakan kartu kredit untuk membeli senjata dan peluru yang ia gunakan dalam pembunuhan itu. Seusai membunuh anak-anaknya, ia menyarungkan senjatanya, lalu membeli tiket bus dan pergi ke Las Vegas. Ia ditangkap di Utah dengan kondisi masih membawa senjatanya.

Pengadilan negara bagian dan federal menolak argumen pengacara yang menyatakan bahwa Brooks mengalami gangguan mental dan menyebut pemerintah menyembunyikan bukti penting dalam kasus tersebut. Meski demikian, kuasa hukum terpidana tidak menyatakan banding atas putusan hukuman mati itu. Brooks sendiri tidak pernah mengakui bahwa ia telah membunuh anak-anaknya. Ia juga tak menunjukkan rasa penyesalan atas perbuatan itu.

Hukuman suntik terhadap Brooks berlangsung pada Selasa (15/11/2011) pukul 14.04 waktu setempat. Sebelum dieksekusi, ia sempat mengacungkan jari tengah tangan kirinya.

Pengertian Euthanasia

Pada keadaan penyakit yang sudah sangat parah, pasien atau keluarga pasien mungkin saja meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien dengan euthanasia atau juga dikenal dengan suntik mati. Seperti apa proses euthanasia?

Euthanasia adalah pengakhiran kehidupan seseorang yang sedang dalam keadaaan sangat sakit untuk membebaskannya dari penderitaan. Euthanasia diklaim tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal.

Seseorang yang mengalami euthanasia biasanya memiliki kondisi penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Tapi ada kasus lain yang mana beberapa orang ingin hidupnya berakhir.

Dalam banyak kasus, hal itu dilakukan atas permintaan pasien sendiri, tetapi ada saat-saat ketika pasien mungkin terlalu sakit keputusan dibuat oleh saudara, tenaga medis atau dalam beberapa kasus oleh pengadilan.

Euthanasia ini hanya terjadi di beberapa negara saja seperti Belanda, Swiss atau Amerika. Tapi lebih banyak negara yang melarang pelaksanaan euthanasia.

Euthanasia terbagi dalam berbagai bentuk, yang masing-masing membawa yang berbeda kebenaran dan kesalahan masing-masing, antara lain:

  1. Eutanasia aktif dan pasif. Dalam euthanasia aktif, dokter atau tenaga langsung dan sengaja menyebabkan kematian pasien, misalnya dengan memberikan pasien obat secara overdosis, memberikan tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat yang mematikan ke dalam tubuh pasien. Euthanasia pasif terjadi ketika pasien meninggal karena para profesional medis tidak melakukan sesuatu yang diperlukan untuk menjaga pasien tetap hidup atau menghentikan melakukan sesuatu yang menjaga agar pasien tetap hidup. Contoh euthanasia pasif antara lain mematikan mesin penunjang hidup, melepas sebuah tabung makan, tidak melakukan operasi memperpanjang hidup atau tidak memberikan obat memperpanjang hidup.
  2. Euthanasia sukarela dan non-sukarela. Eutanasia sukarela terjadi atas permintaan dari pasien atau orang yang akan meninggal, misalnya dengan menolak perawatan medis, meminta perawatannya dihentikan atau mesin pendukung kehidupannya dimatikan atau menolak untuk makan. Sedangkan euthanasia non-sukarela terjadi ketika pasien sadar atau tidak, sehingga ada orang lain yang mengambil keputusan atas namanya. Euthanasia non-sukarela bisa terjadi pada kasus-kasus seperti pasien sedang koma, pasien terlalu muda (misalnya bayi), orang pikun, mengalami keterbelakangan mental yang sangat parah atau gangguan otak parah.
  3. Euthanasia langsung. Euthanasia langsung berarti memberikan perlakuan (biasanya untuk mengurangi rasa sakit) yang memiliki efek samping mempercepat kematian pasien.
  4. Bantuan bunuh diri. Hal ini biasanya mengacu pada kasus-kasus yang mana orang yang akan mati membutuhkan bantuan untuk membunuh dirinya sendiri dan meminta tenaga medis untuk melakukannya.
Kesimpulan.

Menjawab pertanyaan euthansia itu etis atau tidak sangat tergantung dari nilai2 yang dianut oleh masyarakat kita

tetapi persoalan euthanasia ini memang selalu menarik untuk dibicarakan yang sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra

Mereka yang menyetujui tindakan euthanasia berpendapat bahwa euthanasia adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan persetujuan & dilakukan dengan tujuan utama menghentikan penderitaan pasien. Prinsip kelompok ini adalah manusia tidak boleh dipaksa untuk menderita. Dengan demikian, tujuan utama kelompok ini yaitu meringankan penderitaan pasien dengan memperbaiki resiko hidupnya.

Dasar etik moral untuk melakukan euthanasia adalah memperpendek atau mengakhiri penderitaan pasien & bukan mengakhiri hidup pasien.

sedang bagi kelompok yang kontra terhadap euthanasia berpendapat bahwa euthanasia merupakan tindakan pembunuhan terselubung, karenanya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kematian semata-mata adalah hak dari Tuhan, sehingga manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan tidak mempunyai hak untuk menentukan kematiannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer