Minggu, 01 Maret 2009

Tak Miliki Sertifikasi, Perawat Indonesia Kalah Bersaing


Pusdiknakes, Sulsel - Tenaga Keperawatan Indonesia (TKI) hingga saat ini belum mampu bersaing dengan TKI asal Asia lainnya dalam bursa tenaga keperawatan dunia. Hal itu dipicu belum dimilikinya sertifikasi keperawatan berstandar tinggi (profesional), termasuk kurang menguasai bahasa asing.

"Ini kekurangan TKI kita sebab belum ada lembaga yang bisa mengeluarkan sertifikasi tersebut, sementara Amerika, Jerman dan Malaysia membutuhkan ratusan ribu tenaga perawat profesional," kata Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Keperawatan, J. Ake belum lama ini.

Ake menambahkan, perlu sekali tenaga keperawatan dibekali keterampilan dan bahasa asing guna menghadapi persaingan kerja global di mancanegara, termasuk penyediaan lembaga sertifikasi tersebut di provinsi Sulsel.

"Tanpa bekal keahlian di bidang ini, perawat-perawat yang kita hasilkan hanya akan jago kandang tapi tidak bisa bersaing di bursa kerja mancanegara, sementara Amerika Serikat sekarang ini membutuhkan sekitar 200 ribu tenaga keperawatan yang memiliki sertifikasi profesional," ujarnya.

Wakil Gubernur Sulsel Syahrul menyambut baik rencana kegiatan lembaga pendidikan tersebut yang ikut memperhatikan perkembangan global TKI yang masih kurang mampu bersaing di luar negeri, termasuk perawat asal Sulsel.

Karena itu, pemerintah provinsi Sulsel sangat mendukung upaya Forum Komunikasi PTS Keperawatan di daerah ini dalam mencetak tenaga perawat yang handal, yang tidak hanya mampu menguasai bahasa tapi keterampilan keperawatan mereka setara dengan perawat-perawat luar negeri.(pusdiknakes)

1 komentar:

  1. perawat dari indonesia tak kalah dalam keterampilan, hanya dalam bahasa yg kurang, masalah yg ada pemerintah tdk mendukubg. chek, www.luzni.blogspot.com

    BalasHapus

Entri Populer